Header Ads Widget

Surah Al-Baqara : 63 : وَإِذ أَخَذنا ميثٰقَكُم وَرَفَعنا فَوقَكُمُ الطّورَ خُذوا ما ءاتَينٰكُم بِقُوَّةٍ وَاذكُروا ما فيهِ لَعَلَّكُم تَتَّقونَ : Dan (ingatlah), Ketika Kami Mengambil Janji Dari Kamu Dan Kami Angkatkan Gunung (Thursina) Di Atasmu (seraya Kami Berfirman): "Peganglah Teguh-teguh Apa Yang Kami Berikan Kepadamu Dan Ingatlah Selalu Apa Yang Ada Didalamnya, Agar Kamu Bertakwa".

Daftar Isi [Tutup]

    Surah Al-Baqarah: 63: Perjanjian Suci di Gunung Thursina

    Dalam hamparan suci Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah, ayat ke-63, menggemakan peristiwa monumental dalam sejarah manusia: perjanjian suci yang diambil Allah dari Bani Israil di Gunung Thursina. Ayat ini melukiskan sebuah kisah yang kaya akan makna dan pelajaran yang tak lekang oleh waktu.

    Perjanjian yang Mengikat

    "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu…"

    Dengan kata-kata ini, Allah mengingatkan Bani Israil akan perjanjian sakral yang mereka buat dengan-Nya. Perjanjian ini bukan sekadar kesepakatan biasa, melainkan ikatan yang mengikat antara Pencipta dan ciptaan-Nya. Ini adalah komitmen untuk mematuhi hukum-hukum Allah, hidup sesuai dengan ajaran-ajaran-Nya, dan mengabdikan diri pada jalan yang benar.

    Gunung Thursina: Simbol Kedekatan Ilahi

    "Dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman)…"

    Gunung Thursina, juga dikenal sebagai Gunung Sinai, menjadi latar belakang perjanjian yang bersejarah ini. Pengangkatan gunung di atas Bani Israil secara simbolis menggambarkan kedekatan ilahi yang mereka alami pada saat itu. Allah menyatakan kehadiran-Nya dengan cara yang nyata dan menggetarkan, menanamkan dalam hati mereka rasa takut dan kagum.

    Taurat: Panduan Hidup

    "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu…"

    Sebagai bagian dari perjanjian, Allah menganugerahkan kepada Bani Israil Taurat, sebuah kitab suci yang berisi hukum, perintah, dan petunjuk untuk kehidupan mereka. Taurat menjadi panduan bagi mereka, menunjukkan jalan yang harus mereka ikuti dan membantu mereka membedakan antara yang benar dan yang salah.

    Mengingat dan Merenungkan

    "Dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya…"

    Allah menekankan pentingnya mengingat dan merenungkan isi Taurat. Bukan hanya menghafalnya secara hafalan, tetapi juga merenungkan makna dan hikmahnya. Melalui refleksi yang mendalam, Bani Israil diharapkan dapat memahami kehendak Allah dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

    Takwa: Tujuan Utama

    "Agar kamu bertakwa"

    Tujuan akhir dari perjanjian ini adalah untuk menumbuhkan takwa di dalam hati Bani Israil. Takwa adalah kesadaran akan kebesaran dan kekuasaan Allah, yang mengarah pada ketakutan akan murka-Nya dan keinginan untuk menaati perintah-Nya. Dengan mengembangkan takwa, mereka akan dilindungi dari dosa dan kejahatan dan akan berjalan di jalan yang lurus.

    Pelajaran Abadi

    Peristiwa di Gunung Thursina bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga mengandung pelajaran abadi bagi umat manusia. Ini adalah pengingat akan pentingnya:

    • Menepati janji yang kita buat kepada Allah.
    • Menghargai dan mengikuti bimbingan ilahi.
    • Merenungkan dan memahami ajaran agama.
    • Menumbuhkan takwa sebagai tujuan utama dalam hidup.

    Dengan merenungkan ayat ini, kita dapat memperbarui komitmen kita sendiri kepada Allah, memperkuat hubungan kita dengan-Nya, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Surah Al-Baqarah: 63 adalah sebuah pengingat abadi tentang perjanjian suci yang membentuk sejarah umat manusia dan terus membimbing kita di jalan menuju kesalehan.

    Pertanyaan Umum tentang Surah Al-Baqarah Ayat 63

    1. Apa konteks ayat ini?

    Ayat ini merupakan bagian dari Surah Al-Baqarah, ayat ke-63. Ayat ini mengacu pada peristiwa penting dalam sejarah Bani Israil, yaitu ketika Allah mengambil janji dari mereka di Gunung Thursina.

    2. Apa yang dimaksud dengan "janji"?

    Janji yang dimaksud adalah Taurat, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa. Taurat berisi perintah dan larangan dari Allah, serta panduan hidup bagi Bani Israil.

    3. Apa arti dari "Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu"?

    Pengangkatan Gunung Thursina secara simbolis menggambarkan betapa beratnya tanggung jawab yang diberikan Allah kepada Bani Israil. Mereka harus memegang teguh Taurat dan melaksanakan ajarannya dengan sepenuh hati.

    4. Apa yang dimaksud dengan "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu"?

    Frasa ini menekankan pentingnya menaati perintah Allah yang tercantum dalam Taurat. Bani Israil harus menjalankan semua kewajiban agama dan moral mereka dengan penuh ketaatan.

    5. Apa yang dimaksud dengan "ingatlah selalu apa yang ada didalamnya"?

    Frasa ini mengingatkan Bani Israil untuk selalu merenungkan ajaran-ajaran Taurat dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengingat dan memahami isi Taurat, mereka akan terhindar dari kesesatan dan dosa.

    6. Apa tujuan dari mengambil janji dan mengangkat gunung?

    Tujuannya adalah untuk menguji keimanan dan ketaatan Bani Israil. Allah ingin melihat apakah mereka akan memenuhi janji mereka dan menjalankan ajaran Taurat dengan baik.

    7. Apa pelajaran yang dapat dipetik dari ayat ini?

    Ayat ini mengajarkan beberapa pelajaran penting, antara lain:

    • Pentingnya memegang teguh ajaran agama dan menjalankan kewajiban dengan penuh ketaatan.
    • Renungan dan pemahaman tentang ajaran agama akan membawa kita pada ketakwaan dan keselamatan.
    • Allah akan menguji keimanan dan ketaatan kita untuk melihat apakah kita layak menerima berkah dan bimbingan-Nya.

    8. Bagaimana ayat ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

    Ayat ini tetap relevan bagi kita saat ini karena mengingatkan kita tentang tanggung jawab kita sebagai umat beragama. Kita harus berpegang teguh pada ajaran agama kita, merenungkannya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat mencapai ketakwaan dan memperoleh ridha Allah.

    Post a Comment

    0 Comments